20 Agustus 2011

GO FOLLOW @fiksimini on twitter


  • DOA TERINDAH.
Ia berbisik lirih di telingaku. Air matanya pun menetes di wajahku, menyapu lebam yang dibuatnya setiap hari.



  • TAK SENDIRI LAGI.
Ramai, Aku memandangi mereka satu persatu. Di dalam pikiranku.


  • SEPANJANG JALAN KENANGAN.
Langkahku limbung. Bayanganku tertinggal di belakang.


  • Nada-nada indah mengalun menembus pendengaranku. Ia masih bernyanyi. Padahal ia tak di sini....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar